Mau Berinvestasi? Simak Dahulu Prediksi Situasi Ekonomi Indonesia 2022
Halo sahabat pembaca MEDIABRITA,pada postingan kali ini kami akan membahas mengenai prediksi perekonomian Indonesia di tahun 2022, hal ini penting diketahui apabila sahabat ingin melakukan Investasi.
Ketika para sahabat mau melakukan investasi baik itu saham, uang atau lainnya perlu diperhatikan situasi ekonomi di Indonesia di tahun 2022.
Pasalnya pada akhir tahun 2021, ketika ditenggarai adanya kenaikan pasar saham yang tengah berlangsung, sejumlah analis dan para pelaku pasar berupaya untuk prediksikan situasi ekonomi termasuk pada potensi pasar saham di tahun 2022.
Adapun hal yang dapat mempengaruhi diantaranya adalah sentimen pasar, arah kebijakan moneter AS ditengah adanya lonjakan laju inflasi, penyebaran varian baru Omicron, serta juga proses pembukaan ekonomi penuh di berbagai sejumlah negara.
Adapun dari dalam negeri, untuk laju perluasan pemberian vaksin di masa pandemi ini, termasuk rencana booster dan wacana vaksinasi untuk anak dengan kelompok anak yang berusia 6-11 tahun di awal tahun 2022.
Hal tersebut diharapkan dapat menekan pertumbuhan pandemi termasuk dari varian baru Omicron. Nah dengan begitu, proses pembukaan ekonomi bisa berlanjut di tengah pelonggaran PPKM nanti.
Sementara itu, laju inflasi meskipun mengalami kenaikan, akan tetapi angka ini masih sangat rendah jika dibandingkan dengan laju inflasi secara historis.
Sangatlah berbeda dengan negara maju yang mesti memulai mengetatkan kebijakan demi menahan laju inflasi.
Adapun pemerintah Indonesia masih mempunyai ruang untuk memberi stimulus lanjutan kepada warga masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain dengan menjaga tingkat suku bunga tetap rendah setidaknya sampai dengan semester pertama 2022, Bank Indonesia dan pemerintah juga masih tetap mempunyai komitmen untuk melanjutkan skema burden sharing.
Sementara, Perekonomian Indonesia sendiri diperkirakan bakal mengalami pertumbuhan sekitar 5 sampai dengan 5.5% di 2022.
Konsumsi domestik yang menyumbang lebih dari 50 persen perekonomian negara, di perkirakan bakal pulih seiring di bukanya kembali aktivitas ekonomi secara penuh.
Kemudian, dalam Pemulihan pertumbuhan ekonomi ini, diperkirakan bakal ikut turut menarik kinerja pasar saham. Laba emiten di 2022 ini juga bakal diperkirakan akan tetap tumbuh double digit di kisaran 20 persen.
Maka dari itu, investor dengan profil risiko agresif bisa untuk mempertimbangkan dalam berinvestasi di reksa dana saham dalam meningkatkan return dari portfolio investasi sahabat.
Nah itulah sedikit perkiraan mengenai kondisi situasi ekonomi pada tahun depan 2022 menurut para pakar yanh dikutip dari berbagai sumber semoga bermanfaat dan selamat investasi.source:ocbp