Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikut Hal Seputar Mahar Pernikahan yang Perlu Diketahui

Dalam sebuah Pernikahan identik dengan pemberian mahar. Mahar ini biasanya diberikan kepada wanita (keluarga mempelai wanita) oleh laki-laki (keluarga laki-laki) ataupun sebaliknya di hari pernikahan. 

Akan tetapi, sebagian orang awam kadang berpikir jika mahar pernikahan hanyalah sekadar kado perkawinan. Apa benar begitu? Apakah fungsi mahar semata-mata sebagai bingkisan untuk memeriahkan hari bahagia tersebut? Lantas seberapa besar dan apa saja yang boleh dijadikan mahar? Dan bagaimana pandangan hal ini dalam agama? Sebelum mengusutnya lebih jauh, berikut definisi mahar pernikahan yang wajib kita ketahui.

ilustrasi/Pixabay

Definisi mahar pernikahan

Arti Mahar adalah harta yang diberikan pihak pengantin pria kepada pihak pengantin wanita. Mahar pernikahan dikenal juga sebutan lain yaitu mas kawin. Jika dilihat dari bahasa KBBI, mahar atau mas kawin berarti pemberian wajib berupa uang atau barang dari mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan ketika dilangsungkan akad nikah.

Besaran mahar pernikahan

Untuk berapa besaran mahar dalam pernikahan, tidak ada batasan minimal maupun maksimal dalam pemberian mahar kepada wanita. 

Namun perlu diingat jika ini bukan berarti memperbolehkan mempelai laki-laki memilih mahar secara asal. Hal terpenting ialah maharnya berupa sesuatu yang layak dan bermanfaat bagi wanita serta sesuai dengan kondisi finansial, baik itu dalam bentuk uang atau pun barang. Alangkah lebih baik jika hal berikut diskusikan terlebih dahulu bersama pasangan sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama.

Fakta mahar pernikahan

Apa fakta tentang mahar pernikahan yang perlu diketahui?

1. Berbeda kado pernikahan

Perbedaan Mahar dan kado pernikahan memang tampak tidak jauh berbeda. Keduanya dapat berupa apapun yang tampak indah dan disukai oleh seseorang yang kita beri. Akan tetapi, perbedaannya terletak pada sifat dan esensinya. Dimana mahar bersifat wajib dalam pernikahan dan dapat bernilai jika diuangkan, sedangkan kado bukanlah sebuah keharusan yang harus diberi kepada pasangan dan sangat tidak etis jika diuangkan. Selanjutnya, mas kawin mempunyai esensi sebagai kekayaan istri yang memiliki guna, tidak seperti kado yang hanya berupa pajangan.

2. Sepenuhnya milik hak istri

Kalau dilihat arti mahar diberikan kepada lelaki kepada perempuan. Maka dari itu, seluruh mas kawin tersebut merupakan hak milik istri sepenuhnya. Pihak dari anggota keluarga lainnya pun tidak bisa mengambilnya. Jika sang suami suatu saat ingin meminjam mas kawin yang telah diberikan, ia harus meminta izin pada sang istri. Keputusan boleh atau tidaknya ada di tangan perempuan sebagai penerima mas kawin.

3. Haruslah bermanfaat bagi wanita

Disamping nilai ekonomi, mas kawin yang hendak ditujukan kepada calon istri haruslah bermanfaat baginya. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Mesrani, dosen Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, “mahar bisa berupa barang (yang bernilai ekonomi) atau jasa yang memiliki nilai manfaat bagi calon mempelai istri.”

4. Sesuaikan dengan kondisi keuangan

Jangan memberikan mahar nikah yang diluar batas. Kondisi keuangan harus menjadi pertimbangan nomor 1 dalam membeli mas kawin. Komunikasikan perihal ini terhadap pasangan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

5. Dapat juga dibayar tunai ataupun utang

Perlu diperhatikan mahar pernikahan, khususnya dalam Islam, dapat dibayar secara tunai dan juga utang. Itu akan disebutkan dalam ijab kabul. Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia Yunahar Ilyas menjelaskan jika dalam ijab kabul sang pria berkata akan membayar hutangnya dalam waktu 10 bulan, maka harus benar-benar ditepati.

6. Tidak boleh menggunakan dengan uang asli

Seperti kita ketahui, banyak sekali pasangan yang menggunakan uang rupiah asli sebagai mas kawin pernikahan. Uang tersebut akan dibentuk berbagai rupa untuk mempercantik tampilannya dengan cara melipat bahkan mengelemnya. Ternyata, hal tersebut dilarang oleh Bank Indonesia karena termasuk ke dalam kategori perusakan uang sebagaimana tercantum dalam Pasal 25 UU No. 7⁄2011 tentang Mata Uang. Hukuman penjara selama 5 tahun hingga denda maksimal 1 miliar rupiah pun akan dijatuhkan pada pelaku yang tetap nekat menggunakan uang rupiah asli untuk mas kawin.

Bagaimana penjelasan mahar dalam Islam?

Di atas merupakan penjelasan mas kawin secara umum. Lantas bagaimana pemberian mahar pernikahan dari sudut pandang agama, khususnya agama Islam?

Setiap agama tentunya memiliki aturan dan penjelasannya sendiri mengenai mas kawin, termasuk agama Islam. Mahar dalam Islam merupakan salah satu syarat wajib agar ijab kabul dianggap sah. Mahar pernikahan dalam Islam juga menjadi simbol pembuktian bahwa sang suami mampu menafkahi istrinya. Mas kawin yang paling sering ditemui dalam pernikahan agama Islam ialah mahar uang tunai dan mahar seperangkat alat sholat.

Fungsi mahar dalam Islam

Apa fungsi mahar pernikahan menurut Islam.

Fungsi mahar pernikahan dalam Islam telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Di antaranya:

1. Pembeda pernikahan dengan mukhadanah

Fungsi mahar dalam Islam yang pertama adalah sebagai pembeda antara pernikahan dengan mukhadanah. Dahulu mempelai laki-laki masyarakat Jahiliah memberikan sejumlah hartanya kepada wali perempuan sedangkan si perempuan sendiri tidak mendapatkan apa-apa. Oleh karena itu, mahar dalam Islam diubah dan diberikan sepenuhnya kepada perempuan yang dinikahi.

2. Tanda penghargaan, penghormatan, dan perlindungan terhadap wanita

Mahar dalam Islam merupakan hak penuh yang dimiliki oleh perempuan yang tidak dapat diambil oleh keluarganya. Ini bertujuan sebagai bentuk penghormatan, penghargaan dan perlindungan untuk wanitanya.

3. Tanda keseriusan laki-laki

Pemberian mas kawin oleh seorang laki-laki kepada wanita, merupakan bentuk keseriusan dan cinta kasih sang calon suami terhadap calon mempelai wanita. Karena itu, pemberian mas kawin harus dilakukan tanpa paksaan maupun beban dan diniatkan untuk memuliakan wanita yang akan menjadi istrinya.

4. Bentuk tanggung jawab laki-laki terhadap wanita yang dinikahi

Mahar nikah dalam Islam juga berfungsi sebagai bentuk tanggung jawab. Dimana ia menunjukkan kesanggupannya dalam menjamin kesejahteraan keluarga setelah pernikahan.

5. Bentuk persetujuan untuk hidup bersama

Mas kawin yang diberi oleh pihak pria dan diterima oleh pihak wanita merupakan simbol persetujuan dan kerelaan kedua belah pihak untuk hidup bersama sebagai suami istri dalam ikatan pernikahan yang sesuai ajaran agama Islam.

Apakah contoh mahar pernikahan?

Ada beberapa jenis mahar pernikahan yang bisa menjadi referensi Anda maupun keluarga. Contoh mahar nikah berikut ini dapat Anda sesuaikan dengan budget yang ada.

1. Uang tunai

Mahar uang ialah contoh mahar paling umum digunakan pasangan-pasangan di Indonesia. Uang tunai yang dijadikan mas kawin dapat berupa uang kertas maupun koin dimana jumlahnya berbeda-beda dan biasanya disesuaikan dengan tanggal pernikahan. Uang-uang tersebut nantinya akan dibentuk menjadi pohon, burung, angsa, dan lain-lain. Tetapi, perlu diingat ya, Mom, penggunaan uang rupiah asli sudah dilarang oleh Bank Indonesia. Solusinya adalah dengan memakai uang mainan/replika.

2. Seperangkat alat sholat

Contoh mahar selanjutnya adalah seperangkat alat sholat. Mahar nikah satu ini juga sudah sangat umum di pernikahan muslim. Sang calon suami biasanya menyiapkan mahar seperangkat alat sholat diikuti oleh mahar uang tunai.

3. Perhiasan

Perhiasan juga merupakan pilihan yang bagus bila dijadikan mahar nikah. Selain nilai ekonominya, perhiasan seperti cincin, gelang, dan kalung dapat digunakan sehari-hari untuk menambah nilai plus penampilan istri.

4. Kamera

Jika pasangan menyukai dunia fotografi, tidak ada salahnya untuk menjadikan kamera sebagai mas kawin di hari akad nanti. Selain unik dan beda dari yang lain, kamera tetap memiliki nilai ekonomi yang baik dan berguna untuk waktu yang lama.

5. Tas

Memberikan barang branded seperti tas juga boleh dipertimbangkan dalam memilih mahar pernikahan. Mengapa? Karena tas berjenis ini bisa diperjualbelikan sehingga dapat dikatakan memiliki nilai ekonomi yang cukup oke

6. Emas

Contoh mahar nikah lainnya yaitu emas. Banyak yang berkata jika emas adalah investasi terbaik sebab kemungkinan harga jualnya turun sangatlah kecil. Jika memang turun, tidak akan melewati harga beli. Dalam arti lain, investasi emas memiliki resiko kerugian yang rendah.

Kesimpulan

Mahar adalah hal wajib dalam pernikahan. Dimana calon suami memberikan calon istri sesuatu (harta) yang layak baik dalam hal nilai ekonomi maupun manfaat. Tidak ada angka minimal dan maksimal dalam pemberian mahar pernikahan. Oleh sebab itu sesuaikanlah dengan kondisi keuangan yang ada.sumber https://www.ruangmom.com/mahar-pernikahan.html