Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemerintah Indonesia Diminta Bijak Terapkan Politik Luar Negri, Terkait Adanya Ancaman Perang Dunia Ke-3

Gambar hanya Ilustrasi /pixabay

Pemerintah Indonesia diminta bijak dalam menerapkan politik luar negeri terkait adanya potensi ancaman Perang Dunia Ketiga yang kemungkinan terjadi di Laut China Selatan.

Terlebih setelah beberapa petinggi negara mulai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berkunjung ke Indonesia dalam waktu yang berdekatan.

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie menuturkan posisi Indonesia sangat strategis di mata dunia. 

Oleh karena itu, Indonesia harus tetap bisa menerapkan politik nonblok bebas aktif dalam menyikapi ketegangan di dunia internasional.

“Kita tidak boleh ikut agenda negara lain. Kita harus memiliki agenda sendiri terkait kebijakan politik luar negeri,” ujar Jimly dalam diskusi daring dengan tema Setelah Suga dan Pompeo bertandang, kemarin.

Selain Jimly, panelis lain ialah Adriana Elisabeth (Pengurus Asosiasi Ilmu Politik Indonesia), Irman G Lanti (akademisi), dan wartawan Gigin Praginanto.

Jimly mengingatkan bahwa ancaman Perang Dunia Ketiga cukup nyata. 

Gejala-gejala tersebut dapat terlihat dari ketegangan antara Amerika dan Tiongkok, baik perang dagang maupun terkait klaim Laut China Selatan yang diklaim oleh Tiongkok.

“Kemungkinan perang itu tetap saja ada. Karena kalau tidak perang sekarang, ekonomi Barat terancam. The new rulers of the world akan muncul, yakni Tiongkok. Oleh karena itu, ya harus perang sekarang,” ungkap Jimly.

Oleh karena itu, Jimly menegaskan pemerintah perlu mengantisipasi kemungkinan Perang Dunia Ketiga. 

Terlebih medan tempurnya berada di Laut China Selatan yang lokasinya dekat dengan Indonesia.

Apalagi, beberapa konfl ik sudah mulai terjadi di sejumlah Negara, seperti Sabah, antara Malaysia dan Filipina. Pun perang antara Armenenia dan Azerbaijan, konflik antara India dan Tiongkok. 

“Jadi, kita tidak boleh anggap enteng, sedangkan dunia ini melihat Indonesia ini strategis. Semua kekuatan itu rebutan bagaimana memengaruhi Indonesia.’’

Jimly juga menegaskan ketegangan di dunia internasional juga dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menerapkan politik luar negeri yang betul-betul bebas dan aktif. Tidak bergantung pada kepentingan negara lain.

"Jadi, menekankan pentingnya investasi Jepang di Indonesia memang sulit tergantikan, terutama di bidang otomotif. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap produk Jepang sudah sampai tahap memengaruhi psikologis masyrakat Indonesia. (P-1

Sumber: https://m.mediaindonesia.com/read/detail/357246-perang-dunia-iii-bisa-saja-meletus