Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

[DISIMPAN] Contoh SK Posyandu Terbaru Dalam Format Ms Word Dan SIMAK Penjelasannya, Silakan Ambil Disini!!

Mediabritarakyat - Posyandu memiliki perang penting dalam bidang kesehatan di lingkungan kita semua. Perang keberadaan posyandu dapat dirasakan oleh semua warga terutama yang mempunyai anak kecil ataupun yang sedang hamil.

ilustrasi/desa tanggaran


Definisi Posyandu

Posyandu adalah merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.

Selain itu, Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.

Posyandu  merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah mufakat di desa/kelurahan dan dikelola oleh Pengelola Posyandu, yang dikukuhkan dengan keputusan kepala desa/lurah.

Strata/ Jenis Posyandu

  1. Posyandu Pratama
  2. Posyandu Madya
  3. Posyandu Purnama
  4. Posyandu Mandiri

Manfaat dari Posyandu

Seperti diketahui bersama bahwa Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:

Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:

  • Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
  • Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI).
  • Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
  • Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan Campak 1 kali.
  • Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
  • Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
  • Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
  • Bayi/anak yang diare segera diberikan:
  • ASI lebih sering dari biasa
  • Makanan seperti biasa
  • Larutan oralit dan minum air lebih banyak
  • Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.
  • Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
  • Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT.
  • Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
  • Ibu nifas minum 2 kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI):
  • 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan.
  • 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
  • Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari saat sebelum hamil.
  • Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
  • Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang.
  • Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung hidup/meningkatkan gizi keluarga.

Maka dengan melaksanakan perilaku di atas tersebut, bakal diharapkan:

  1. Balita naik berat badannya setiap bulan
  2. Balita tidak menderita kekurangan gizi
  3. Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan immunisasi
  4. Ibu hamil tidak menderita kurang darah
  5. Bayi lahir tidak menderita GAKY
  6. Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
  7. WUS tidak menderita kurang energi kronis
  8. Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
  9. Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita

Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:

  1. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban
  2. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
  3. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
  4. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
  5. Rumah bebas jentik nyamuk
  6. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
  7. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
  8. ASI Eksklusif
  9. Menimbang Balita tiap bulan
  10. Keluarga Berencana

Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:

  1. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria
  2. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS):

  • Menjadi peserta KB
  • Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan tepat penggunaan.

Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif, sehingga:

  • Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas, sapi, kambing)
  • Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah
  • Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di lingkungannya
  • Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll.

Kegiatan Utama dari Posyandu

Kegiatan utama di Posyandu meliputi:

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):

  • Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali pemberian atau 90 TTD
  • Immunisasi TT
  • Pemeriksaan Kehamilan (minimal 4 kali selama hamil)

Gizi

  1. Pemantauan Pertumbuhan melalui Penimbangan Bulanan
  2. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (pada bulan Vitamin A, yaitu Februari dan Agustus)
  3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

Immunisasi,

KB, dan

Penanggulangan Diare: Pemberian Oralit dan Pengobatan

Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu

Kegiatan yang dapat ditambahkan atau dikembangkan di Posyandu dalam cakupan kegiatan utamanya sudah baik merupakan perluasan kegiatan Posyandu yang kegiatannya bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Meski demikian, Kegiatan tersebut diantaranya, meliputi:

1. PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan Pendidikan, pemantauan perkembangan dan pembentukan sikap yang positif dan produktif pada setiap tahap siklus kehidupan manusia.

2. Peningkatan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4. Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi:

  • Suplementasi gizi mikro (Vitamin A, Tablet Tambah Darah)
  • Penyuluhan Gizi Seimbang, Konseling Makanan Bayi dan anak Balita
  • Pemantauan Pertumbuhan: Penimbangan berat badan, pengukuran Tinggi Badan
  • Sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
  • Konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya pada bayi dan anak Balita

5. Layanan KB: berupa suntik, pil dan lain-lain

6. Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi:

  • Immunisasi
  • Lingkungan Bersih dan Sehat
  • Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

  • Penyuluhan dan
  • Kunjungan Rumah

8. Penyuluhan dan Konseling yang berkenaan dengan:

  • HIV/AIDS
  • Perdagangan manusia
  • Kekerasan dalam rumah tangga

Sasaran dari kegiatan Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS, remaja dan Lanjut Usia (Lansia)

Pelaksana Kegiatan Posyandu

Pelaksana Posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas. Kader Posyandu diharapkan:

1. Berasal dari anggota masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Berminat dan bersedia menjadi kader
4. Bersedia bekerja secara sukarela
5. Memiliki kemampuan dan waktu luang

Peran Fungsi Tenaga Kesehatan di POSYANDU

  1. Memberi bimbingan teknis pada saat pendaftaran, penimbangan, pengobatan, hasil penimbangan bayi/balita.
  2. Membantu menyuluh, menyediakan media penyuluhan.
  3. Memberikan pelayanan imunisasi dan pengobatan sederhana.
  4. Memberikan penyuluhan dan merujuk pasien ke Puskesmas.
  5. Pelayanan kontrasepsi.

Keberhasilan dari pengelolaan Posyandu

Salahsatu dari Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun fnansial. Selain itu diperlukan adanya kerjasama, tekanan dan pengabdian para pengelolanya termasuk kader. 

Meski demikian Apabila kegiatan Posyandu terselenggara dengan baik akan memberikan kontribusi yang besar, dalam menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak balita.

Tugas Posyandu

  • Melayani  terhadap kegiatan  pelayanan kesehatan bayi dan ibu hamil;
  • Melaksanakan pengukuran LILA bagi wanita usia subur;
  • Memberikan rujukan apabila diperlukan;
  • Penimbangan bayi dan balita;
  • Pelayanan akseptor baru.

Conto Konsiderans untuk SK POSYANDU

bahwa untuk mewujudkan Posyandu  menjadi sebuah pusat pelayanan multiguna dan multisektor dalam bidang kesehatan dasar masyarakat, perlu menetapkan  Posyandu;

bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a di atas, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Desa................. Kecamatan ................. Kabupaten ................. tentang Penetapan Posyandu Melati I Kedusunan .................Desa................. Kecamatan Karangnunngal Kabupaten ..................

Mengingat

  • Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan;
  • Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
  • Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;
  • Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
  • Kepmendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu;
  • Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu;
  • Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 445.8/Kep.1754-BPMPD/2009 tentang Kelompok Kerja Operasional Pos Pelayanan Terpadu yang kemudian disempurnakan dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445.8/Kep.908-Bangsos/2011.
  •  Penetapan Posyandu .... Kedusunan .................Desa ................. Kecamatan ................. Kabupaten ................., sebagaimana tercantum pada lampiran yang tidak  terpisahkan dari surat keputusan ini.
  • Posyandu sebagaimana bunyi diktum Pertama di atas mempunyai tugas sebagai berikut:

Tugas:

  • Melayani  terhadap kegiatan  pelayanan kesehatan bayi dan ibu hamil;
  • Melaksanakan pengukuran LILA bagi wanita usia subur;
  • Memberikan rujukan apabila diperlukan;
  • Penimbangan bayi dan balita;
  • Pelayanan akseptor baru.

Untuk pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut dibebankan kepada anggaran swadaya murni masyarakat setempat yang dituangkan dalam APBDesa..................

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam keputusan ini akan diatur kemudian dalam keputusan tersendiri.

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan diadakan perubahan dan atau perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Demikianlah sedikit pembahasan tentang posyandu, bagi anda yang sedang membutuan contoh SK untuk Posyandu kami berikan dalam format ms word, agar nantinya bisa diedit dengan mudah dan cepat. Semoga bermanfaat salam merdesa!!

AMBIL DISINI CONTO SK POSYANDU FORMAT MS WORD